Headlines
Published On:Kamis, 15 Oktober 2015
Posted by Cong Wafi

"Ojung" Tadisi Unik Lumajang yang Harus Dilestarikan

Kota Pisang | Lumajang terkenal memiliki banyak tradisi yang unik dan perlu dilestarika. Sebagian daerah di Lumajang ada yang masih terus melestarikan tradisi yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang hingga sekarang, tradisi ojung ini misalnya.

"Ojung" Tadisi Unik Lumajang yang Harus Dilestarikan

Tradisi ojung ini terus dilestarikan hingga saat ini, bahkan menjadi acara rutin yang digelar setiap tahunnnya. daerah di iumajang yang masih melestarikan tradisi ini adalah Kecamatan Gucialit. Sekitar 5 desa di Gucialit ini yang setiaptahunnya menggelar tradisi ojung. Kelima desa tersebut antara lain Desa Kertowono, Desa Gucialit, Desa Kenongo, Desa Pakel dan Desa Wonokerto.

Ojung adalah permainan pertarungan ekstrim yang menggunakan sebilah rotan yang dipukulkan ke lawan. Setiap satu pertandingan, mempertandingkan 2 orang pemain dengan ketentuan harus memukul dibagian punggung lawan.

Dalam pertandingan ojung ini ada yang namanya juara, melainkan haya sekedar bersenang-senang dengan mengadu kekuatan dan kepintaran dalam bertarung. Dalam pertandingan juga tidak boleh memakai emosi atau dendam kepada lawan main meskipun sudah bertarung dan saling pukul.

Dalam pertarungan ojung ini, pemain harus bisa menaklukkan lawannya dengan cara menyabetkan dengan keras ujung rotan ke punggung lawan dan lawan yang dipukul diperbolehkan menangkis menggunaka rotan yang ia pegang. Meski begitu, para petarung malah terlihat menikmati sekali pertarungannya tersebut walau sampai luka karna sabetan ujung rotan dari lawan.

DalamTradsi ojung tidak ada yang namanya wasit. petarung yang paling banyak menggoreskan luka di punggung lawan, dialah yang di anggap paling hebat. Biasanya yag menang mendapatkan hadiah yang diberikan oleh pihak desa atau penyelenggara.

Sebelum di mulainya tradisi ojung, ada ritual khusus yang dilakukan oleh tetua desa setempat. Rotan yang akan digunakan untuk bertanding, terlebih dahulu dibakar dengan dupa sambil dibacakan do'a.


Note

Posted by Cong Wafi on 14.30. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for ""Ojung" Tadisi Unik Lumajang yang Harus Dilestarikan"

Leave a reply

    Blog Archive